Magnesium adalah mineral kunci yang bertindak sebagai “pintu gerbang” relaksasi otot—tanpanya, kalsium terus mengalir ke sel otot, menyebabkan kontraksi berlebih alias kram. Bayam mentah atau tumis menyediakan 79 mg magnesium per 100 gram, sementara kacang almond panggang mencapai 270 mg per 100 gram. Sebuah studi klinis di Magnesium Research (2022) melibatkan 120 lansia dengan kram malam nocturnal: kelompok yang mengonsumsi 200 gram bayam tumis + 30 gram almond setiap hari selama 8 minggu mengalami penurunan frekuensi kram dari 4,2 menjadi 1,8 kali per minggu, dengan kadar magnesium serum naik 18%.

Mekanisme ilmiah:

  • Magnesium mengaktifkan enzim ATPase yang memompa kalsium keluar dari sitoplasma otot.
  • Kekurangan magnesium (<1,7 mg/dL serum) meningkatkan eksitabilitas neuromuskular hingga 40%.
  • Sayur hijau kaya klorofil—struktur mirip hemoglobin yang bantu transport oksigen ke otot.

Menu harian anti-kram (target 300–350 mg magnesium):

  • Sarapan: Smoothie bayam 150 g + pisang + yogurt Yunani (120 mg)
  • Camilan pagi: 20 g almond panggang (54 mg)
  • Makan siang: Tumis bayam 100 g + telur rebus + nasi merah (90 mg)
  • Camilan sore: Salad kacang hitam 50 g + tomat (60 mg)
  • Makan malam: Sup kale 150 g + ayam kukus (80 mg)

Rendam kacang semalaman untuk kurangi fitat penghambat absorpsi. Kombinasikan dengan sumber vitamin D (matahari pagi 15 menit) karena vitamin D tingkatkan penyerapan magnesium usus hingga 30%. Dalam 4–6 minggu, otot betis dan paha terasa lebih rileks, tidur nyenyak tanpa gangguan kram malam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *